Eduard Douwes Dekker (lahir di Amsterdam, Belanda, 2 Maret 1820... - dofaq.co
Eduard Douwes Dekker (lahir di Amsterdam, Belanda, 2 Maret 1820...Eduard Douwes Dekker (lahir di Amsterdam, Belanda, 2 Maret 1820 – meninggal di Ingelheim am Rhein, Jerman, 19 Februari 1887 pada umur 66 tahun), atau yang dikenal pula dengan nama pena Multatuli (dari bahasa Latin multa tuli "banyak yang aku sudah derita"), adalah penulis Belanda yang terkenal dengan Max Havelaar (1860), novel satirisnya yang berisi kritik atas perlakuan buruk para penjajah terhadap orang-orang pribumi di Hindia Belanda.
Salah Satu Tokoh Belanda yang Menentang Sistem Tanam Paksa Adalah Eduard Douwes Dekker, Simak Profilnya
Cagar Budaya Rumah Multatuli di Lebak Terbengkalai
Nobar Film Terlarang di Rangkasbitung
NGULIK BANDUNG: Kisah Kepemilikan Tanah di Priangan di Masa Kolonial #6 | BandungBergerak.id
Mengaku jijik dengan nama Hindia Belanda karena alasan ini, Douwes Dekker sampai usulkan nama lain untuk menyebut Indonesia - Hops ID
Menyesap Sejarah di Secangkir Kopi
Siapakah Tokoh yang Menentang Sistem Tanam Paksa? Halaman all - Kompas.com
Biografi Ernest Douwes Dekker, Pejuang Anti Kolonialisme
Menyingkap Tabir Douwes Dekker, FPK Kabupaten Pasuruan Kunjungi Museum Multatuli Lebak Banten
Pemkab Lebak ajukan kembali anggaran rehab rumah eks Multatuli
Tulola Hadirkan Koleksi Perhiasan Terbaru, Terinspirasi dari Buku Douwes Dekker - kumparan.com
Dua Douwes Dekker yang Berbeda, Multatuli dan Danudirja Setiabudi
Menjegal Multatuli
Potret Busuk Penguasa Lebak di Masa Lalu dalam Novel "Max Havelaar" - Kompasiana.com
Biografi Eduard Douwes Dekker, Penentang Sistem Tanam Paksa - Kompas.com
73 Tahun Douwes Dekker Berpulang, Siapa Berikan Nama Jadi Danudirja Setiabudi?
Siapa Penulis Max Havelaar dari Dua Sosok Douwes Dekker Ini?
Mengeksplorasi Max Havelaar lewat Karya-karya Seni Rupa
Selain Max Havelaar, Ini 3 Buku Karya Douwes Dekker yang Wajib Kamu Baca!
